BAB I
AL-QUR’AN
HUKUM
BACAAN QALQALAH DAN RA’
A. RINGKASAN MATERI
I.
HUKUM BACAAN QALQALAH
1.
Arti Qalqalah dan
Hurufnya.
Menurut
bahasa qalqalah artinya gerak, getaran suara. Menurut istilah membunyikan dengan
suara yang berlebih dari makhraj hurufnya.
Qalqalah
berlaku bila huruf qalqalah itu mati, atau mati karena dihentikan. Jika kita
baca bunyinya tidak terus menghilang melainkan masih terdengar juga perlahan-lahan.
Adapun
huruf qalqalah ada 5 yaitu : qaf ( ق ), tha’ ( ط ), baa
( ب ), jim ( ج ), dal ( د ) dikumpulkan menjadi ( قَطْبُ جَدٍ ).
- Macam-macam
Qalqalah
Bacaan qalaqlah ada
dua macam :
a. Qalqalah Sughra ( قَلْقَلَة صُغْرَى )
Apabila
huruf qalqalah itu mati (sukun) pada kata asalnya pada umumnya ada ditengah-tengah
kata maka disebut qalqalah sughra artinya kecil. Cara membacanya dengan pantulan tidak terlalu kuat.
Contoh : يَقْطَعُونَ يَبْغُوْنَ يَدْخُلُونَ
b. Qalqalah kubra
( قَلْقَلَةْْ كُبرٰي )
Apabila
ada huruf qalqalah yang mati bukan pada asalnya , dia mati karena dihentikan
atau diwaqafkan dan berada pada akhir kata, maka disebut qalqalah kubra. Kubra
artinya besar. Cara membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan
pantulan yang kuat.
Contoh : مِنْ
مَّسَدٍ ذَاتِ الْبُرُوْجٍ وَاِسْحٰٰٰٰٰقَ
II.
HUKUM BACAAN RA’
Cara membaca Ra ada
dua macam :
a.
Tafkhim ( تَفْخِيْم )
Huruf ra ( ر ) hukum bacaannya harus tafkhim atau dibaca tebal apabila
berada pada salah satu empat keadaan yaitu :
1. Apabila berada tanda
baca fathah atau dhammah.
Contoh : رَبُّكُمْ رُزِقْنا اَرَاَيْتَ
2. Apabila berada dalam
tanda baca sukun dan sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
Contoh : مِن
الْمُرْسلِيْنَ وَاَرْجُلَكُمْ تُرْجَعُونَ
3. Apabila keadaan
waqaf atau diwaqafkan sedang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
Contoh : ﮬُوَاْلاَبْتَرُ اَلتَّكَا ثُرُ وسُعُرٍ
Atau dalam keadaan diwaqafkan ,sedang
diantara huruf ra ( ر) dengan huruf yang
bertanda fathah atau dhammah terdapat huruf bertanda baca sukun.
Contoh
:فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
لَفِيْ خُسْرٍ
4. Apabila dalam
keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedangkan huruf sebelumnya alif atau wau yang
bertanda baca sukun.
Contoh
: اَلْغَفُورُ بِااَسْحَاِرِ اَلْجَبَّارُ
b.
Tarqiq
(
تَرْقِيْقٌ )
Huruf
Ra (
ر ) hukum bacaannya harus
tarqiq atau tipis, apabila berada pada salah satu dari empat keadaan, yaitu :
1. Apabila dalam
keadaan tanda baca kasrah .
Contoh : تَجْري كَريْمٌ رِجَا لٌ
2.
Apabila
dalam keadaan sukun sedang huruf sebelumnya kasrah, dan sesudahnya bukan huruf
ISTI’LA ( اسْتعْلاء
) yaitu : - غ
– ط- ق- ظ – ض – ص – خ
Contoh :
فِرْعَونَ مِرْيَة
3. Apabila dalam
keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedangkan sebelumnya kasrah.
Contoh
:
لَقَادِرٌ مِنْ نَّاصِر
4. Apabila dalam
keadaan diwaqafkan, sedang huruf sebelumnya ya ( ي ) sukun
Contoh
: عَلي
كُّلِّ شَيْءٍقدِيْرٌ اِنَّ اﷲَ
سَمِيعٌ بَصيٌْ
artikel mengenai Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra di Wasitoadi.blogspot.co.id sangat bermanfaat. terimakasih
BalasHapus