Kamis, 04 Oktober 2012

Hukum Bacaan Qalqalah


BAB  I
AL-QUR’AN
HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA’
Rounded Rectangle: Standar  Kompetensi
1. Menerapkan hukum bacaan qalqolah dan ra

Kompetensi Dasar
1.1. Menjelaskan hukum bacaan qalqalah dan ra 
1.2. Menerapkan hukum qalqalah dan ra dalam bacaan surat Al- Lahab dan  surat Al- Ikhlas

Kelas /Semester     : VIII / Gasal
Alokasi Waktu        : 6 jam pelajaran

 










A.  RINGKASAN MATERI

I.    HUKUM BACAAN QALQALAH

1.       Arti Qalqalah dan Hurufnya.

Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, getaran suara. Menurut istilah membunyikan dengan suara yang berlebih dari makhraj hurufnya.
Qalqalah berlaku bila huruf qalqalah itu mati, atau mati karena dihentikan. Jika kita baca bunyinya tidak terus menghilang melainkan masih terdengar juga perlahan-lahan.
Adapun huruf qalqalah ada 5 yaitu : qaf ( ق  ), tha’ ( ط  ), baa ( ب ),                         jim (  ج  ), dal (  د   ) dikumpulkan menjadi (  قَطْبُ جَدٍ  ).

  1. Macam-macam Qalqalah

Bacaan qalaqlah ada dua macam :
a.       Qalqalah Sughra (  قَلْقَلَة صُغْرَى )
Apabila huruf qalqalah itu mati (sukun) pada kata asalnya pada umumnya ada ditengah-tengah kata maka disebut qalqalah sughra artinya kecil. Cara membacanya dengan  pantulan tidak terlalu kuat.
Contoh  :   يَقْطَعُونَ      يَبْغُوْنَ     يَدْخُلُونَ                  

b.        Qalqalah kubra  (  قَلْقَلَةْْ كُبرٰي  )
Apabila ada huruf qalqalah yang mati bukan pada asalnya , dia mati karena dihentikan atau diwaqafkan dan berada pada akhir kata, maka disebut qalqalah kubra. Kubra artinya besar. Cara membacanya harus lebih mantap dengan memantulkan suara dengan pantulan yang kuat.
Contoh  : مِنْ مَّسَدٍ     ذَاتِ الْبُرُوْجٍ     وَاِسْحٰٰٰٰٰقَ   

II.   HUKUM BACAAN RA’

Cara membaca Ra ada dua macam :
a.                               Tafkhim  (  تَفْخِيْم   )         
Huruf ra  (  ر ) hukum bacaannya harus tafkhim atau dibaca tebal apabila berada pada salah satu empat keadaan yaitu :

1.       Apabila berada tanda baca fathah atau dhammah.
      Contoh  : رَبُّكُمْ     رُزِقْنا     اَرَاَيْتَ                
2.       Apabila berada dalam tanda baca sukun dan sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
       Contoh  :  مِن الْمُرْسلِيْنَ      وَاَرْجُلَكُمْ      تُرْجَعُونَ
3.       Apabila keadaan waqaf atau diwaqafkan sedang huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah.
       Contoh  :   ُوَاْلاَبْتَرُ     اَلتَّكَا ثُرُ      وسُعُرٍ
       Atau dalam keadaan diwaqafkan ,sedang diantara huruf ra (  ر) dengan huruf yang  bertanda fathah atau dhammah terdapat huruf bertanda baca sukun.
      Contoh  :فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ     لَفِيْ خُسْرٍ    

4.       Apabila dalam keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedangkan huruf sebelumnya alif atau wau yang bertanda baca sukun.
       Contoh  :   اَلْغَفُورُ     بِااَسْحَاِرِ      اَلْجَبَّارُ

b.                              Tarqiq  (    تَرْقِيْقٌ )

Huruf Ra  (   ر  ) hukum bacaannya harus tarqiq atau tipis, apabila berada pada salah satu dari empat keadaan, yaitu  :

1.       Apabila dalam keadaan tanda baca kasrah .
                  Contoh  :  تَجْري     كَريْمٌ      رِجَا لٌ
2.       Apabila dalam keadaan sukun sedang huruf sebelumnya kasrah, dan sesudahnya  bukan huruf  ISTI’LA (     اسْتعْلاء  )  yaitu  :       -  غ – ط-  ق- ظ – ض – ص – خ

Contoh  :
    فِرْعَونَ     مِرْيَة
3.       Apabila dalam keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedangkan sebelumnya kasrah.
                  Contoh  :   لَقَادِرٌ    مِنْ نَّاصِر
4.       Apabila dalam keadaan diwaqafkan, sedang huruf sebelumnya ya ( ي ) sukun
                  Contoh   :    عَلي كُّلِّ شَيْءٍقدِيْرٌ     اِنَّ اﷲَ سَمِيعٌ بَصيٌْ

1 komentar:

  1. artikel mengenai Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra di Wasitoadi.blogspot.co.id sangat bermanfaat. terimakasih

    BalasHapus